kembali padamu, bahkan pada waktu-waktu yang tak terduga...
carilah angin yang menyejukkan, pohon tempat bersandar, dan hijau yang meneduhkan :)
22.12.09
hidden message
kembali padamu, bahkan pada waktu-waktu yang tak terduga...
17.12.09
the phoenix lament*
tak pernah kulihat senyum itu lagi
*amat sangat mengharapkannya datang kembali*
15.12.09
11.12.09
bising
mereka bersahut-sahutan!!!
entah mana yang penting!!!
semua mendului...
ingin keluar dari hingar bingar ini...
ya.. aku keluar..
namun kebisingan lain yang ku dapat...
ku.inginkan.hening.yang.cukup.
itu.saja.
29.11.09
mission finished
Btw celotehangin lo ga sesering dulu ya updatenya.
26.07.2009 10.19pm
Yup.. lo bener bay.. ada misi terselubung sebenernya,, hehe.
^_^v
gambar dari deviantart
key word: fly away
*waiting 8 months for this,,, and it's the last number... finally... n___n
22.11.09
satu hari untuk selamanya!
bagaimana jika kau bisa mendapatkan kembali satu hari itu??
_for one more day, by: Mitch Albom_
13.11.09
Dear God
There’s no one here while the city sleeps..
And all the shops are closed…
Cant help but think of the times I’ve had with you..
Pictures and some memories will have to help me through..
Dear God the only thing I ask of You is to hold them when I’m not around…
When I’m much too far away…
*song by Avenged Sevenfold – Dear God (ada kata yang di edit)
Dedicated to : them
Suddenly all I want is…. To close with them…
gambar dari deviantart
6.11.09
16.10.09
akan tetep menjadi pohon ceri bagi gw!!!
Hmm…
Ni buah akan selalu menjadi salah satu hal yang ga mau gw lupain… ada kenangan di balik buah ini,,,
*Happy birthday for u, sist…
Hope all moments about this ‘ceri’ will accompany us through the ages… n______n
...i just cant wait for the 'dreams come true...'
and for you,.. who always bring those for us…
Hope you always happy there,,,
We miss you so muchhhhhh….
8.10.09
aku ada
memanggil namamu ke ujung dunia
tiada yang lebih pilu
tiada yang menjawabku
selain hatiku dan ombak berderu
di pantai ini kau selalu sendiri
tak ada jejakku di sisimu
namun saat ku tiba
suaraku memanggilmu
akulah lautan ke mana kau selalu pulang
jingga di bahuku
malam di depanku
dan bulan siaga sinari langkahku
ku terus berjalan
ku terus melangkah
ku ingin ku tahu engkau ada
memandangimu saat senja
berjalan di batas dua dunia
tiada yang lebih indah
tiada yang lebih rindu
selain hatiku andai engkau tahu
di pantai itu kau tampak sendiri
tak ada jejakku di sisimu
namun saat kau rasa pasir yang kau pijak pergi
akulah lautan memeluk pantaimu erat
jingga di bahuku
malam di depanku
dan bulan siaga sinari langkahmu
teruslah berjalan
teruslah melangkah
ku tahu kau tahu aku ada
jingga di bahuku
malam di depanku
dan bulan siaga sinari langkahmu
teruslah berjalan
teruslah melangkah
ku tahu kau tahu aku ada
ku tahu kau tahu aku ada
ku tahu kau tahu aku ada
album recto verso
15.9.09
water figure
dan aku memiliki air yang bisa kuberikan padamu jika
kamu menginginkannya.
tapi kamu tak juga memintanya.
kamu tetap menunggu di sudut itu.
entah apa yang kamu tunggu dengan gelas kosongmu itu.
atau kamu menginginkan air yang lain?
yang dapat menghilangkan dahagamu?
mintalah airku.
kamu sekarat.
setidaknya... agar kamu kuat menunggu.
tapi kamu tak juga datang.
haruskah aku yang menghampiri titikmu?
tapi...
aku tak kuat untuk mendekatimu.
aku tak sanggup.
aku pun membutuhkan air ini.
datanglah..
agar kamu bisa lebih lama menanti..
dan angin menyampaikan permintaan lirihku.
kamu menoleh padaku.
dan aku,,,
hanya sanggup tersenyum melihat
kamu dengan gelasmu yang telah terisi.
*gambar dari deviantart.com, keyword: water.
14.9.09
wake me up when SEPTEMBER ends
that flashes…
moving…
quickly….
vaguely…
Next day,
Maghrib time…
…… but.
It was real…
unforgettable sight…
* gambar dari deviantart keyword: september
8.9.09
What am I supposed to do now?
and suddenly…
she disappeared from that world…
31.8.09
sebatas nama
ditemani tarian rumput dan semilir angin,
di bawah naungan pohon,
di antara kilasan bayangan..
damai dan sejuk..
itulah yang kurasa..
bahagiakah kau di sana?
28.8.09
im trying to know you... always!
“ya.. kenapa?”
“kamu terlalu.. diam.. “
“oh.. mungkin karena aku hanya ingin diam..”
“aku tidak mengerti..”
“berapa lama kita berteman?”
“sekitar 3 tahun…”
“apakah kamu sudah mengenalku?”
“entahlah.. aku rasa aku tidak pernah mengenalmu.. kamu terlalu sulit didefinisikan..”
dia tersenyum dan berkata, “mungkin kamu terlalu sibuk mendefinisikanku hingga tidak merasa mengenalku.. tapi sebenarnya.. aku.. hanyalah aku..”
“dan untuk apa kamu bertanya seperti itu?”
“pertanyaan apa?”
“apakah aku sudah mengenalmu? Apakah aku benar-benar harus mengenalmu? Maksudku,., hei.. aku selalu mencoba mengenalmu… “
“yeah.. kamu harus tau seperti apa aku.. karena aku takut…”
“takut??”
“takut nantinya kamu akan menyesal telah mengenalku..”
“tahukah kamu? Kau harus mencoba mencintai dirimu sendiri..”
"..........."
jam = menit syndrome,..
Itu kalimat yang (sering) gw ucapin klo ngeliat jam dan menit yang sama, for ex; 19:19
Haha..
Walaupun itu cuma mitos..hee.
21.8.09
and he smiled!
16.8.09
16.08
dan sebuah akhir bagi yang lain..
*my grass..the one who always loves me..
'happy birthday...'
6.8.09
a moment to remember *)
Bifurkasi itu adalah momen yang mengkristal. Kamu tidak bisa kembali ke sana. Namun ia selamanya tersimpan di dalam kekekalan.
[sitta karina- lukisan hujan]
*) sebuah judul dari drama korea...
gambar dari sini
3.8.09
cerita karang
26.7.09
Sang angin, dia berhembus, dia menyejuk, semoga…
20.7.09
dia tidak selemah itu!!!
ketika kau dengan tak sengaja melihat matanya..
sinar mata yang diliputi rasa takut,
saat sesosok wajah kembali hadir di tempat yang selama ini melindunginya..
seraut wajah yang juga mengingatkannya pada sosok yang selama ini dirindukannya..
yang selama ini membuatnya bertahan...
tapi, tunggu...
ia tak sekuat itu..
seharusnya kau dapat merasakannya...
rasa tertusuk karena butiran kristal yang enggan ia keluarkan..
yang ia coba sembunyikan darimu...
dan ternyata,,,
dia kuat dengan caranya sendiri...
untukmu...
dan kau akan membuatnya selalu kuat dengan keberadaanmu...
13.7.09
the scar
. . .
"Our scar has a way to remind us that the past is real."
7.7.09
the missing
“Mungkin kau benar,” aku mengakui lambat-lambat. “Tapi memang begitulah sikapku pada segala hal yang hilang. Bahkan aku tak bias mendeskripsikannya, kata-kataku juga… hilang. Memangnya kalau ada barangmu yang hilang, kau tidak ingin… mencarinya? Saat aku kehilangan sesuatu, aku tidak bisa berhenti mencarinya. Seakan ada benang yang menghubungkanku pada segala hal yang pernah kusayangi. Sering kali aku merasakan tarikan benang ini, meskipun asalnya tidak bisa kulihat. Aku tidak bisa menjelaskannya dengan lebih baik. Dan aku tak boleh menyerah, tidak sekarang.”
. . . . .
_The Joshua Files, Invisible City_
_by M.G. Harris_
30.6.09
19.6.09
pantai rei *
*(segala sesuatu berubah.) ungkapan klasik oleh Heraclites (530SM)
*gambar dari deviantart (keyword: breeze)
3.6.09
balik layar
ketika semua orang dapat melihat wujudnya...
ketika dia dapat melihat semua yang ada di sekelilingnya... sepuasnya..,
dalam balutan kelam yang melingkupinya..
karena berada di barisan belakang akan lebih membuatnya
merasa nyaman...
dan aman...
saat dia dapat memperhatikan
apa pun yang dia inginkan..
25.5.09
no.where
Ketika kurasakan sudah ada
ruang dihatiku yang kau sentuh
dan ketika kusadari sudah
tak selalu indah cinta yang ada
mungkin memang ku yang harus mengerti
bila ku bukan yang ingin kau miliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada dihatiku
adakah ku singgah dihatiku
mungkinkah kau rindukan adaku
adakah ku sedikit dihatimu
bilakah ku menggangu harimu
mungkin kau tak inginkan adaku
adakah ku sedikit dihatimu
bila memang ku yang harus mengerti
mengapa cintamu tak dapat kumiliki
salahkah ku bila
kaulah yang ada di hatiku
kau yang ada di hatiku
kau yang ada di hatiku
bila cinta kita tak kan tercipta
ku hanya sekedar ingin tuk mengerti
adakah diriku singgah di hatimu
dan bilakah kau tau
kaulah yang ada di hatiku
kau yang ada di hatiku
adakah ku di hatimu
"
_Untitled_
_Maliq D'essential_
17.5.09
numb.
seperti ada pisau yang menusuk-nusuk
dari setiap arah, dan semua orang
menatapku dengan tajam.
masih adakah dahaga kalau telaga
tak pernah benar-benar ada?
huff.
*
_sebuah coretan orang lain yang (mungkin) kurasa kini.
_seperti inikah?
_tak kurasa lagi 'rumah kedua' itu..
..terima kasih semestaku..
11.5.09
come on, breeze!
dengarlah!
hiruplah!
rabalah!
atau..
rasakanlah!!
kalau itu pun tak dapat kau lakukan..
8.5.09
7.5.09
rinai hujan
5.5.09
. . . . .
It was nice to be alone, not to have to smile and look pleased; a relief to stare dejectedly out the window at the sheeting rain and let just a few tears escape. I wasn't in the mood to go on a real crying jag. I would save that for bedtime, when I would have to think about the coming morning.
_stephanie meyer: twilight_
28.4.09
teringat saat itu
P berteman dengan O
Dan Y… berteman dengan U
P mempertemukan antara U dan O
P sempat ‘menoleh’ pada O, dan O.. sempat pula ‘menoleh’ pada U…
Bertiga pernah melewati hari bersama.. walaupun singkat.
Hingga pada akhirnya….
O memberikan sesuatu pada U yang membuat P merasa ‘sakit’…
dan ketika U melihat pada barang itu.. teringatlah akan persahabatannya dengan P yang agak mulai retak dan apa yang dirasakan oleh P…
terasa sakit pula oleh U.
haruskah sesuatu itu disingkirkan??
U tidak mengerti pula alasannya…
Hingga memberikan sesuatu itu pada Y.
The thoughts...
U : Hmmm.,.. jahat memang. Im the devil!
P : Kenapa U yang dikasi? Aku kan juga suka…
O : Tapi tinggal satu.. kapan-kapan deh untuk P ..
Y : Andai aku yang memberi sesuatu itu…
Entahlah…
untuk U : suatu saat nanti… kau harus siap menerima balasannya!!!
untuk P : kau telah bersama dengan U lagi, kan??? U merasa senang
untuk O : U meminta maaf padamu..sangat… dan P pun telah memaafkanmu…
untuk Y : U pun meminta maaf padamu… hanya itu yang dapat ia katakan…dan sebagai permohonan maafnya.. ada ‘hijau’ padamu…
*huff… akhirnya tertulis.. bingung sebenernya mau nyeritainnya gimana.. huff.. memang tak perlu dimengerti.. tapi… semoga para tokoh mengerti…
Cukup sekian.
24.4.09
20.4.09
make - up
saat sebenernya gw lagi pengen nangis...
ada yang bilang...
"kenapa bah? ceria bener keliatannya..."
haha.
i just smiled.
11.4.09
i make believe
aku melihatmu, tapi tidak menatapmu,
aku mendengarmu, tapi tidak menyimakmu,
aku merabamu, tapi tidak merasakanmu,
aku merasakanmu, tapi tidak menikmatimu,
aku menghirupmu, tapi tidak menciummu,
aku mengerti dirimu, tapi tidak memahamimu.
maaf...
-lirih dalam lakunya...-
-hadirmu, bukan adamu,
adamu, bukan nyatamu,
dan nyatamu...
tiada kini-
8.4.09
respondeo ergo sum
Tentang Gabriel Marcel…
Seorang filsuf dari aliran Eksistensialisme.
Pemikiran Marcel yang paling dikenal adalah pemikirannya tentang relasi manusia dengan manusia. Kata kunci untuk memahami pemikiran Marcel tentang relasi antarmanusia itu ialah ada-dengan-partisipasi (being-by-participation). Menurut Marcel, manusia masuk ke dalam “ada” individualnya dengan persekutuannya dengan manusia-manusia lain melalui cinta, harapan, dan kepercayaan. Dengan mencintai orang lain, seseorang melampaui dirinya yang terbatas. Tanpa cinta, keberadaan seseorang itu terisolasi dan tereduksi.
Eksistensialisme itu sendiri merupakan sebuah aliran yang menitikberatkan pada keberadaan, dalam hal ini keberadaan individual manusia.
dari buku: Psikologi Fenomenologi, Eksistensial dan Humanistik
(pengarang and penerbitnya lupa dicatet. Hehe.. maap..)
Yang pengen gw share di sini adalah…
Pemikiran seorang Gabriel Marcel tentang relasi antarmanusia itu sendiri. Ketika seorang individu meng’ada’kan keberadaan dirinya melalui keber’ada’an orang lain..
Atau dengan kata lain…
Respondeo ergo sum…
aku merespon, maka aku ada..
Jadi inget sebuah penelitian dari Masaru Emoto tentang makanan…
Ada tiga makanan yang diberi perlakuan berbeda:
1. Makanan yang selalu diberi kata-kata yang baik
2. Makanan yang selalu diberi kata-kata yang buruk
3. Makanan yang diacuhkan.. didiamkan..
Dan hasilnya…
Makanan yang paling cepat basi adalah makanan yang didiamkan, yang kedua adalah yang diberi kata-kata buruk, dan yang paling lambat basi adalah makanan yang diberikan kata-kata yang baik..
See?
Penolakan ‘lebih baik’ daripada peng’acuh’an…
Respondeo.. ergo sum.
Dengan merespon.. menjadikan kita ada.. dan menjadikan orang lain pun ‘ada’…
7.4.09
3.4.09
greyish
di sebuah waktu...
"akhwat?? bukannya dia cewe' ya??"
itu sebuah komentar dari seorang teman, waktu gw menyebut temen gw yang lain (sebutlah F) dengan sebutan: akhwat.
kalo ngikutin paradigma orang ini,
cewe: dandan /ngaca gak tahu tempat, pamer2 puser, celana ama kulit gak ada bedanya + sepatu hak tinggi, jika ditanya jalan2 kemana, jawabnya..ke mall!!, ngegosipin orang bareng2, n bla..bla..bla
F ga bisa banget dibilang gitu!
di waktu, di tempat, dan di dunia yang lain...
"apa akhwat selalu gitu ya, bib? ga pernah masang fotonya yang close-up sebagai primary pic??"
seorang Adjie nyebut gw akhwat? padahal kalo ngikutin blog yang gw baca:
haha.. bukan gw juga,,
so, akhwat tu apa??
hmmm...
akhwat.. sebuah kata dari bahasa Arab yang mengalamai peyorasi kalo bisa dibilang...
seinget gw si.. akhwat tu jamaknya 'ukht' yang artinya 'saudara perempuan'
so, gw bukan akhwat gitu???
bahkan ada yang nyeletuk...
"lo abu-abu ya, bah??"
kalo kata orang ini lagi, abu-abu: 'bukan hitam, bukan putih,, artinya ga punya pendirian,,,'
huhhhh...
am i wishy-washy?
am i???
whatever they say...
whatever they think...
whatever..!!! this IS me..
1.4.09
ada
karena dengan 'ada'mu saja..mata ini berbinar
karena dengan 'ada'mu saja..hati ini bersorak
karena dengan 'ada'mu saja..senyum ini terlukis
karena dengan 'ada'mu saja..
aku menjadi lebih 'ada'..
karena dengan 'ada'mu kini..aku lebih merasakan keber'ada'anku..
terima kasih..
28.3.09
make [me] smile
Message delivered.
. . . . . .
-bella’s lullaby is heard…-
Text message received: dhe. [26.03.2009 5.26pm]
Then…
-nokia tune’s ringing-
1 message received: Fina [26.03.2009 5.35pm]
-again. Bella’s lullaby-
Text message received: Indie. [26.03.2009 5.38pm]
-again and again.bella’s lullaby-
Text message received: ajuz. [26.03.2009 5.46pm]
-nokia tune turns-
1 message received: ipeh [26.03.2009 5.47pm]
…until….
-lullaby of bella-
Text message received: etenk [26.03.2009 7.05pm]
Really surprising when get all the message, girls…
You [all] always can paint smiles on my face…..
Thanks for being there for me…
Dedicated to:
Busrini Agustina Prihatini, Dewi Intan Puspitadesi, Ester Musvita Sari, Indah Nuryanti, Rahmah Saniatuzzulfa, Shofiana Nur Yasin.
24.3.09
a lone tree
“suram banget deh...”
“ko kaya mati ya..?”
“no comment...”
“sepi banget..”
“seperti ga ada tanda kehidupan,,,,”
“kasian banget si pohonnya.. sendirian..”
Itu beberapa komentar yang tercetus oleh teman-temanku ketika aku menunjukkan gambar di atas. Entah karena pohonnya yang sendiri, karena warnanya yang gelap... atau karena hal lain.. Mereka sepakat bila gambar itu S.U.R.A.M....
Aku suka pohon. Tepatnya sebatang pohon yang berdiri kokoh di luasnya padang rumput. Ketika pertama kali melihat gambar di atas, aku senang sekali. Fikiran yang terlintas dalam benakku berbeda dengan mayoritas teman-temanku. Aku melihatnya sangat indah, sangat kokoh, sangat tegar, sangat teduh,,, dan pasti akan nyaman bila duduk di bawah rindangnya.
Aku tak tahu tepatnya kapan aku mulai menyukai pohon. Kala melihat sebuah pohon, aku memproyeksikan pada kehidupanku sendiri. Sebatang pohon dalam luasnya kehidupan. Seperti diriku sendiri di tengah alam semesta. Berjalan seorang diri dalam menapaki jalan hidup. Walau kita tak akan pernah berjalan sendiri. Selalu aka n ada yang menemani, walau tak sampai akhir perjalanan. Entah mereka lawan atau kawan.
Sebatang pohon di luasnya padang rumput menghijau adalah utopiaku. Negeri khayalanku. Ketika letihnya kaki menjejak tanah, ketika peluh keluar menguras daya tubuh, ketika otak pun letih untuk berfikir, siluet sebatang pohon akan sangat menggembirakan. Merasakan hembusan oksigen yang telah disaring oleh rimbunnya daun, merasakan kerindangannya untuk menghalau sengatan sang surya, dan menikmati nyanyian angin di antara ranting. Sungguh damai.
Aku ingin seperti sebatang pohon itu. Sebatang pohon yang kokoh menjulang tinggi dan menghujam tanah. Iya, sebatang pohon di tengah samudera rumput. Seperti gambar di atas. Sebatang pohon yang akan gembira bila dapat memberikan apa yang dia miliki untuk sekitarnya, sebatang pohon yang tak peduli akan dirinya yang sendiri dan terpisah dari yang lain, sebatang pohon yang tetap berdiri walau tanpa teman di sekitarnya, sebatang pohon yang tidak mudah tumbang hanya karena hempasan angin, sebatang pohon yang tidak lantas layu terkena siraman hujan membadai, sebatang pohon yang menyediakan rindangnya untuk para musafir, sebatang pohon liar yang tak henti-hentinya terus tumbuh dengan kekuatannya sendiri, sebatang pohon yang tetap tegar menghadapi kerasnya hidup. Sebatang pohon. Sebatang pohon yang akan memberikan buahnya kepada siapa saja yang menginginkannya. Sebatang pohon yang terus menyaring udara agar kita, manusia, dapat merasakan jernihnya udara. Sebatang pohon yang merelakan dahan dan rantingnya sebagai sarang burung. Sebatang pohon yang ikhlas menerima ketetapan Tuhan-nya. Sebatang pohon yang mengerti esensi cinta sesungguhnya. Selalu memberi. Tanpa mengharap imbalan.
Alangkah indahnya bila kita, manusia, seperti layaknya pohon yang selalu menolong sekitar kita. Tanpa mengharap imbalan. Alangkah indahnya bila kita, manusia, seperti layaknya pohon yang selalu bertahan pada apa yang kita yakini, dan tidak mudah goyah karena hal lain. Alangkah indahnya bila kita, manusia, seperti layaknya pohon, tetap tegar dalam menapaki jalan kehidupan yang penuh dengan ujian.
Dan alangkah indahnya bila kita, saling menyayangi dan mengasihi sesama manusia, dan sesama makhluk ciptaan-Nya yang lain. Dan kita akan hidup dalam keteduhan seperti bila kita berteduh di bawah naungan daun-daun rimbun itu...
@breeze
21.3.09
memento taman
rasanya ketakutan. Tak sedetik pun waktu bisa untuk berfikir
tentang cinta. Sepasang lampu taman seperti mata hantu
yang mengincarmu, rumput-rumput menari di sela angin
menjelma bulubulu hitam raksasa terbaring.
siapa bilang taman itu indah? Alangkah sunyi: angin
yang angkuh memperjelas gigil kesendirianku. Bulan dan
bebintang di lembaran langit hitam mempertegas
notasi jeritanku. Tuhan yang biasanya bersiul dan
menyanyi di jendela hatiku, kini tengah berjalan-jalan
di sepanjang jembatanbambu kekelaman yang asing
jauh di luar hatiku
Sebuah puisi dari KOMPAS… dah lama banget ni puisi… lupa juga yang bikin siapa…
Tiga hari terakhir inget lagi sama ini puisi.
Pernah ngerasain apa yang penulisnya pengen sampaikan?
Kalo dari sudut pandang gw si, ni yang nulis lagi putus asa banget.
Putus asa. Hopeless.
Mungkin ini yang lagi gw rasa. Walaupun ga se-ekstrim yang di puisi.
Kenapa?
Mungkin… karena….
Oase yang berubah menjadi fatamorgana.
Pantulan yang tiada pada cermin.
Pelangi yang memudar karena hitamnya langit.
Menghilangnya embun seiring matahari bekerja.
Atau…
Entah.
Pandang gw yang berbatas.
Atau gw yang menyadari kata ‘ada’ berada dalam ‘tiada’? sedang gw menyangkalnya,,,
Who knows???
(john lubbock)
*note: memori yang direkam di atas (ya..ya.. gw sadar ga bagus banget hasilnya: dari menara Masjid Agung-Semarang)… intinya... Dalam ketiadaannya, dia ada.
20.3.09
forum indonesia muda
Kepada rakyat yang kebingungan di persimpangan jalan
Kepada pewaris peradaban yang telah menggoreskan
Semua catatan kebanggaan di lembar sejarah manusia
Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga untuk negeri tercinta…”
::Totalitas perjuangan::
Setiap kali denger lagu itu..
Bagian dalam diri gw terbangun (merinding kalo bisa dibilang).. rasa nasionalisme gw kah? Atau rasa bersalah gw?
Hingga saat ini hanya memikirkan diri… hingga saat ini masih terjebak dalam pemikiran. Tanpa realisasi.
Jadi inget ketika gw ikut Forum Indonesia Muda (sekarang FIM 7, sedang gw FIM 6)… ketika banyak peserta memiliki visi yang sama, dan memiliki kemauan serta kemampuan (yang nyaris sama) untuk menjalankan misi… (entah gw termasuk ato ga)
Sedangkan gw? Ikut terbawa emosi juga ketika denger Bunda Tatty Elmir, dibantu Ibu Masnah Sari, S.H. presentasi tentang ASA (Aliansi Selamatkan Anak) Indonesia, atau ketika dr. Jose Rizal berbicara di depan forum mengenai awan buatan, atau ketika seorang mahasiswa ITB yang meminta bantuan Pak Imam Gunawan berupa dukungan moril buat aksinya ke lembaga sensor film,… tapi setelah itu?
Apa yang gw perbuat?
Hanya diam.
Kepak sayapmu mungkin takkan menghentak dunia
Terangmu hanyalah, sahabat orang desa
Mainan bocah kampung di gelapnya beranda
Dan kutatap lagi, dikau kunang-kunang
Terangmu berpindah dari hutan bambu
Ke rumpun pisang di pinggir kolam,
berbatas sawah di rumah nenek….. ooh indahnya
Meski kerlip cahayamu kecil
Redup, tak amat terang
Namun tetap yakin menyinari malam
Kunang-kunang kecilku jadi penerang
Berhimpunlah dikau wahai kunang-kunang
Taklukkan pongahnya malam kelam
Berhimpunlah dikau wahai kunang-kunang
Di bumi Pertiwi kita ciptakan bintang-bintang.”
Tapi apakah gw pantas disebut salah satu dari kunang-kunang tersebut??
… speechless …
terakhir, sebuah pesan dari Bunda kepada para kunang-kunang,
ALLAHUMMA AMIN….
19.3.09
pohon dan daun
Dia menyebutku pohon. Mungkin karena aku terbiasa mencari gambar pohon, atau juga,.,, karena aku sering mengguratkan makhluk itu di lembaran yang aku miliki…. Atau memang juga karena aku menyukai pohon… tepatnya, sebatang pohon, pohon tunggal bila menggunakan istilah temanku yang juga menyukai pohon (hutan…)
Kembali lagi kepada seseorang yang menyebutku pohon… dia menyebut dirinya sendiri daun… daun yang akan selalu menemani bertumbuhnya pohon… daun yang akan selalu setia mendengarkan celoteh diam sang pohon… daun yang akan selalu menemani tarian ranting yang dihembus angin… daun yang akan selalu ada…
Hingga pada waktunya… daun terjatuh….
Dan…
Tik.
Air itu turun… menghias kelamnya langit.
Sampai dua hari yang lalu.
Daun kembali hadir… tertiup angin…
Membawa kabarnya yang sedang berbahagia…
Selamat untukmu teman…
ni tulisan buat seorang sahabat yang ngebuat gw belajar untuk bisa percaya ke orang lain... seorang sahabat yang ngebuat gw belajar bercerita tentang diri... seorang sahabat yang ngebuat gw merasakan sejuknya 'pohon'...
makasih, pew....
u'r always be one of my 'sheltering treez'... and always be...
7.3.09
3.3.09
kepada angin, untuknya
Bolehkah kutitipkan sebait kata?
Agar mendung tak menggelayut wajahnya
Dalam ketegaran sikapnya
Kutemukan telaga air mata
Angkuh meraih mimpi
Namun entah kenapa
matanya menyimpan luka
Angin,
Bisakah kau menjaganya?
Saat di kelam malam ia termenung
Memikirkan semuanya dalam sepi
Lalu berusaha tegar
Untuk dirinya, orang-orang disekitarnya
Mungkin
Angin,
Bolehkah kupinta senandung?
Agar ia tahu, ia tak pernah sendiri
Mimpinya, bukan miliknya seorang
Namun entah, ia memilih hening
Lalu kembali berjalan
Sendiri
1.3.09
hijau dan hitam
“lambang HMI gimana?” tanya gw.
“hitam dan hijau.”
“….????”
Teruuuus, gw cari deh di google, and then…
Warna hijau:
Lambang keimanan dan kemakmuran.
Lambang hitam:
Lambang ilmu pengetahuan.
Keseimbangan warna hijau dan hitam :
Lambang keseimbangan, esensi kepribadian HMI.
Hmm.. padahal gw bukan member organisasi yang punya slogan ‘Yakusa’ (Yakin Usaha Sampai) itu lho… ^^
25.2.09
things are not always what they seem...
The next night the pair came to rest at the house of a very poor, but very hospitable farmer and his wife. After sharing what little food they had the couple let ‘the angels’ sleep in their bed where they could have a good night’s rest. When the sun came up the next morning ‘the angels’ found the farmer and his wife in tears. Their only cow, whose milk had been their sole in come, lay dead in the field. ‘The younger angel’ was infuriated and asked ‘the older angel’, “How could you have let this happen? The first man had everything, yet you helped him,” he accused. “The second family had little but was willing to share everything and you let the cow die.”
“Things are not always what they seem,” ‘the older angel’ replied. “When we stayed in the basement of the mansion, I noticed there was gold stored in that hole in the wall. Since the owner was so obsessed with greed and unwilling to share his good fortune. I sealed the wall so he wouldn’t find it.”
“Then last night as we slept in the farmer’s bed, the angel of death came for his wife. I gave him the cow instead. Things are not always what they seem.”
abis nonton sebuah film, jadi inget cerita ini...ga tau ni cerita yang bikin siapa, tiba-tiba ada aja di komp gw...