21.12.17

one thing right


hai kalian,

ketika membaca ini, usia berapa kah kalian?

dan dari siapa kalian menemukan halaman ini?

kalian,,, ketika menulis kata itu, yang ada di benakku adalah kalian sebagai 3 atau bahkan 4 orang...

berapa pun kalian, aku harap kalian membaca ini dengan hati yang tenang dan lapang...

tenang karena kalian menemukan kepinganku yang lain

lapang karena aku memohon maaf pada kalian akan tulisanku yang mungkin membuat kalian gundah dan sakit hati,,,,

aku menulis ini di saat menuju gerbang pintu untuk menjadi 'kita'

aku juga tidak tahu berapa tahun lagi aku akan bisa melihat kalian, memeluk kalian, dan mendengar jerit tangis kalian untuk pertama kalinya...

kuharap kalian selalu menjadi penyejuk dan penghangat untuk orang-orang di sekitar kalian...

dari saat ini pun aku telah membayangkan wajah kalian, suara kalian, dan bahkan untuk nama kalian pun telah aku fikirkan...

apakah nama yang kupilih saat ini menjadi nama kalian kelak?




kita sama-sama belajar ya,,,

semoga kita bisa menjadi tim yang kompak ya...

menjadi teman, menjadi sahabat, menjadi partner,

dalam suka dan duka,

dalam pilu dan gembira

dalam sehat dan lara


aku tidak tahu apakah aku akan menjadi ibu yang baik bagi kalian

yang kalian sayangi,

yang kalian hormati,

yang kalian rindukan selalu...


yang aku tahu, aku telah melakukan sesuatu yang menurutku terbaik untuk kita

aku telah memilihkan sosok yang kuharap benar,

imam yang baik

imam yang bijaksana

imam yang selalu memilih kebaikan untuk semesta....

bila aku bukanlah sosok yang kalian inginkan,

tetaplah menjadi yang terbaik, untukmu, dan untuk semesta

tetaplah menjadi penyejuk, penghangat, dan penerang...

tetaplah menjadi fitrah kalian yang suci...


source


kuharap kita menjadi sebatang pohon yang teguh melangit, tetapi tetap mengakar ke bumi,
kuharap kita menjadi sebatang pohon yang bermanfaat untuk semesta...



dituliskan dengan harapan: lirih ini dapat melangit dan mengakar ke bumi-Nya.


22.11.17

untuk kalian yang hatinya dipenuhi kebencian

setiap orang berhak untuk dicintai bukan?

tapi, apakah ada yang berhak untuk dibenci?

siapa yang pantas untuk kau benci?

musuh-musuhmu?

siapa musuhmu?

bahkan setan yang pantas kau benci pun memiliki sesuatu yang dapat kau pelajari.

giatnya dalam mencari teman untuk di neraka.

patut kau tiru, dalam hal giat untuk mencapai suatu tujuan, yang baik tentunya.

jadi, sekarang aku mencoba untuk menulis kepada orang-orang di luar sana yang hatinya dipenuhi kebencian

hai, kalian di sana

apakah dadamu terasa sesak karena bencimu?

apakah benakmu diliputi kata-kata kasar kepada mereka yang kau benci?

apakah hatimu penuh dengan warna hitam yang kau tujukan untuk orang yang kaubenci?

apakah  kau tidak merasa sesak dengan semua itu?

tidakkah kau takut semuanya kembali kepadamu

karena hidup merupakan sebuah siklus yang selalu berulang

                                                         berulang,

                                                                                          berulang,

                                                                                                                                       berulang,


dan kembali kepada kita yang memulai


semoga kalian mendapati cahaya yang menjadi penerang untuk hatimu

karena sungguh, kalian butuh cahaya tersebut...





*may our hearts always filled with kindness
*may our hearts always filled with grace





24.8.17

blindself

terkadang kita tidak menyadari bahwa beban yang sedang kita pikul mengganggu gerak orang lain.

terkadang kita tidak menyadari bahwa apa yang kita berikan kepada orang lain, ternyata menyinggung perasaan orang tersebut,

terkadang kita tidak menyadari, bahwa kehadiran kita ternyata tidak diharapkan orang lain

terkadang kita tidak menyadari, apa yang kita anggap kecil, ternyata sangat berarti bagi yang lainnya

terkadang kita tidak menyadari, bahwa apa yang kita harapkan selama ini, telah menjadi milik orang lain,

terkadang kita tidak menyadari, bahwa apa yang kita benci, merupakan kebanggaan bagi orang lain,

terkadang kita tidak menyadari, apa yang kita fikirkan tidak sesuai dengan realita yang ada

terkadang kita tidak menyadari, apa yang kita rasakan merupakan hasil dari persepsi kita sendiri

terkadang kita tidak menyadari, apa yang kita lakukan ternyata meresahkan orang lain

terkadang kita tidak menyadari, apa yang kita sukai ternyata menjadi alasan orang lain menjadi jauh

terkadang kita tidak menyadari bahwa apa yang kita yakini, merupakan bualan semata

terkadang kita tidak menyadari, bahwa apa yang kita harapkan selama ini, tidak baik untuk kita

terkadang kita tidak menyadari, bahwa kita tidaklah sebaik yang kita rasakan

terkadang kita tidak menyadari, bahwa kita tidaklah sehebat yang kita fikirkan

terkadang kita tidak menyadari bahwa kita hanyalah seonggok tanah yang diberi ruh oleh-Nya

9.8.17

salvio hexia

do you hear her voice?


her screaming.



it's so loud.


she wants your help



help her




would you?

7.7.17

the darkness of light

kau pernah merasa ingin melewati sesuatu, namun di saat yang sama kau seperti belum siap untuk melewatinya?

seperti ingin melewati satu tahap yang kau belum yakin apakah kau mampu dan sanggup dalam menjalaninya..

ataukah itu ketakutan akan sesuatu hal yang tidak kau ketahui dengan pasti?

padahal sesuatu yang tidak pasti merupakan kepastian itu sendiri.


kau tidak yakin apa yang akan menunggumu di luar batas itu.

padahal apa yang kau tunggu di sana merupakan hasil dari apa yang selama ini kau lakukan.



kau tidak yakin apakah yang berada di sampingmu saat ini akan tetap menemanimu hingga tepi dunia nanti

kau tidak yakin apakah langkahmu akan selaras dengannya

kau tidak yakin apakah di tengah jalan ada yang akan menahanmu untuk melangkah bersama dengannya..


. . . .

5.7.17

menulislah, kasih

.

telah lama aku tak membaca tulisanmu...,



menulislah...



agar aku bisa membaca apa yang kau fikirkan selama ini

agar aku bisa merasakan apa yang kau rasakan

agar aku dapat lebih memahamimu...

sayangmu padaku, bencimu padaku...

marahmu padaku, dan setiamu akanku...




*ah, tapi aku ragu kau pun membaca pintaku ini



22.6.17

peel off

kau pernah melihat dua cermin yang dihadapkan?


apa yang terlihat?

kau akan melihat cerminan yang tak terhingga

mungkin itu yang akan kau lihat pada orang lain

lapisan-lapisan yang tak kau ketahui yang ada pada dirimu...

lapisan-lapisan yang mungkin tidak ingin kau ketahui ada dalam dirimu

lapisan-lapisan yang mungkin sampai kapan pun kau tak akan menyadari bahwa itulah dirimu


kau menolak sedemikian rupa orang yang tak kau sukai,

hanya karena itulah cerminan dari dirimu...

jadi, apakah kau akan tetap menutup mata pada hal yang menjadi bagian darimu?

atau kau akan mencoba untuk mengupas dan memperbaikinya?

27.1.17

every now and then



when you want someone to write those about yourself, 
but you kinda forget


who you are....

7.1.17

becoming you



well, maybe that's love, when you always believing that you are something else all your whole life.... and someone else come to your life,,, and tell you the opposite...
cause they will look beyond your self, they believe that you can be better you...

and you want to believe them...

so you becoming you...




*scene from game of throne season 2 - samwell tarly and gilly

3.1.17

heart eater

your mouth is gun

your words are bullets...


do you feel so great if you can make somebody hurt?

do you feel so proud if you can make them cry?

do you feel so good if you can make them feel bad?

are you really human after all?

normal human doesn't hurt others.


so, what are you?

2.1.17

the shredded dreams

Minggu lalu, gw dan partner kerja gw lagi beberes berkas-berkas kantor, yang paling banyak adalah CV lamaran yang masuk lewat pos, lewat titipan saudara, teman, pacar, dan lain-lainnya.
Kita sortir, dan akhirnya CV yang masuk sebelum tahun 2016 akan kita destroy, hancurkan, dan kita bakar. Belum sampai tahap bakar, baru beberapa yang kita hancurkan pakai paper shredder.

dan pada momen itulah, gw merasa bersalah. Kenapa? Karena yang gw hancurkan bukanlah sekedar kertas, yang gw hancurkan adalah mimpi-mimpi dan harapan mereka yang ingin bekerja. Mereka yang meluangkan waktunya untuk menyiapkan berkas-berkas tersebut untuk dikirmkan, untuk dibaca. dan untuk diterima. 

Gw ga akan tahu perjuangan mereka untuk menyiapkan berkas-berkas tersebut. Mungkin mereka harus ke warnet dulu untuk mengetik, mengeprint, memfotocopy, mencetak foto, membeli amplop,, ke kantor pos. Dengan harapan satu, semoga diterima. Mungkin mereka harus ngeluarin tabungan mereka untuk menyiapkan semua berkas-berkas tersebut. Mungkin ga seberapa bagi kita, tapi mungkin bagi mereka itu cukup banyak. 
Dan apa?

Banyak dari lamaran-lamaran tersebut bahkan baru dibuka pas beberes kemarin, mending kalau dibaca, ngga,,, langsung kita hancurkan kalau ternyata itu lamaran datang sebelum tahun 2016. 

dan gw ga hanya menghancurkan harapan mereka, tapi harapan keluarga mereka. Agar si pelamar diterima dan bisa bekerja. 

mungkin terlalu berlebihan apa yang gw rasakan bagi beberapa orang, tapi gw pernah merasakan stressnya mencari pekerjaan, jadi gw tau, gimana stressnya kalau ada yang berharap ke lo.

mungkin itu hanya kertas, tapi di situlah terletak kata 'semoga bisa diterima'. 

dan gw kembali membayangkan, kalo untuk menghancurkan kertas aja gw merasa emosional, bagaimana perasaan para dokter yang harus memberikan kabar buruk pada keluarga pasien? bagaimana perasaan para dokter yang harus menerima bahwa pasien yang dirawatnya meninggal?
bagaimana perasaan para dokter yang harus melihat pasiennya yang dioperasi menghembuskan nafasnya terakhir?

dan karena itulah gw kembali bersyukur karena tidak jadi masuk kedokteran.

alhamdulillaaaah...