20.9.11

Huan Zhu Ge Ge

hehe...

balik ke rumah gw malah bernostalgiaa..



...Putri Huan ZHu...





sukaaaaaa banget sama serial 1 itu,,, yang 1 dan 2 tapiii,,, yang seri ke-3 nya mah gw ogah nonton

jadi deh gw mulai baca novelnya (lagi, lagi dan lagi ;D)... nyari filmnya... nyari lagunya... *kaset gw btw di mana ya?

haha.. yup.. walaupun suaranya cang-cing-cung ga ngerti... tapi enak aja didenger ;)



dan... ketika gw mulai googling... ternyata oh ternyataaa,,,

gw baru tau kalo ada remake-nya...

aaaaaargggghhhhh.. ga relaaaaaa....

tapi katanya juga sih ratingnya ga bagus. hoho... iyalah hsiao yence dan yung chi kalo bukan zhao wei sama su youpeng yang meranin mana baguuuuusss... (hehe... ;p)




*alhasil, 3 minggu lebih di rumah bukannya ngerjain skripsi malah download PHZ -.-'

14.9.11

11 tahun sudah...



apakah kau merasa sepi?

1 dekade lebih sudah kau tak didampingi...

apakah kau sering menangis dalam hati?


apakah kau rindu dimanja dan memanja?


semua ditangani olehmu...

semuanya ada di pundakmu...


tawamu yang begitu lepas terkadang membuatku pedih...

bukan berarti tawamu itu tak nyata,,,



hanya saja... aku tahu bahwa kau ingin membagi senangmu dengan dia yang ada di sana...



kau seperti rumput liar yang tangguh...

yang dengan tegar tetap ingin tumbuh,,, melihat dunia...

melihat semuanya terwujud dalam do'amu...



apakah kau tak ingin menangis lepas?


menumpahkan semua derita dan apa pun yang kau rasa...


tapi tak sekalipun aku melihatmu menitikkan air mata...


butiran itu tak pernah terjatuh...

tetap menempel dalam jendela hatimu



tapi aku tahu sebabnya...


karena kau begitu HEBAT


hebat dengan caramu menghadapi dunia..

dan hebat dalam mensyukuri apa yang telah dilukiskan untukmu...

dan aku bersyukur menjadi bagian dalam lukisan itu...







dan untuk kau yang di sana....


semoga kau tetap tenang dalam istirahatmu...

kami akan selalu menyayangimu... :')

7.9.11

paradoks



seperti hujan yang rela dianggap sebagai kesedihan padahal ia menumbuhkan banyak bibit .. sedangkan pelangi dianggap kebahagiaan padahal ia hanyalah semu...

mungkin itulah tegar itu...

seperti air mata yang dianggap sebagai rasa sakit padahal mungkin saja itu pertanda kebahagiaan... sedangkan senyum dianggap sebagai keteduhan yang bisa saja itu sebagai penahan sakit...

mungkin itulah tegar...

ia rela dianggap 'hitam' padahal dia hanya penunjuk adanya 'putih'

seperti juga gelap yang dimaki hanya karena ia menunjukkan bahwa cahaya sedang tidak ada..

mungkin juga seperti minus yang selalu negatif dan plus yang selalu positif..

padahal mereka hanya dibedakan dengan garis tegak...

mungkin juga seperti fatamorgana yang dihina karena ia hanya berusaha menunjukkan bahwa ternyata mata kita dapat dibohongi yang dapat meruntuhkan [pepatah] 'saya melihat dengan mata kepala saya sendiri'

ya..

sekali lagi...

mungkin itulah kuat itu...

ketika semesta tidak menyukainya namun ia tetap berdiri dan menari bersama hujan., berani menangis karena luapan yang tak bisa dibendung, berani dicemooh karena mengakui salah, dan tetap berlari bersama teriknya matahari untuk apa pun yang disayanginya...



namun sudahlah... kita hentikan saja celoteh ini...