7.9.11

paradoks



seperti hujan yang rela dianggap sebagai kesedihan padahal ia menumbuhkan banyak bibit .. sedangkan pelangi dianggap kebahagiaan padahal ia hanyalah semu...

mungkin itulah tegar itu...

seperti air mata yang dianggap sebagai rasa sakit padahal mungkin saja itu pertanda kebahagiaan... sedangkan senyum dianggap sebagai keteduhan yang bisa saja itu sebagai penahan sakit...

mungkin itulah tegar...

ia rela dianggap 'hitam' padahal dia hanya penunjuk adanya 'putih'

seperti juga gelap yang dimaki hanya karena ia menunjukkan bahwa cahaya sedang tidak ada..

mungkin juga seperti minus yang selalu negatif dan plus yang selalu positif..

padahal mereka hanya dibedakan dengan garis tegak...

mungkin juga seperti fatamorgana yang dihina karena ia hanya berusaha menunjukkan bahwa ternyata mata kita dapat dibohongi yang dapat meruntuhkan [pepatah] 'saya melihat dengan mata kepala saya sendiri'

ya..

sekali lagi...

mungkin itulah kuat itu...

ketika semesta tidak menyukainya namun ia tetap berdiri dan menari bersama hujan., berani menangis karena luapan yang tak bisa dibendung, berani dicemooh karena mengakui salah, dan tetap berlari bersama teriknya matahari untuk apa pun yang disayanginya...



namun sudahlah... kita hentikan saja celoteh ini...



No comments:

Post a Comment

ingin berceloteh juga? ;)