24.3.09

a lone tree




“suram banget deh...”
“ko kaya mati ya..?”
“no comment...”
“sepi banget..”
“seperti ga ada tanda kehidupan,,,,”
“kasian banget si pohonnya.. sendirian..”


Itu beberapa komentar yang tercetus oleh teman-temanku ketika aku menunjukkan gambar di atas. Entah karena pohonnya yang sendiri, karena warnanya yang gelap... atau karena hal lain.. Mereka sepakat bila gambar itu S.U.R.A.M....


Aku suka pohon. Tepatnya sebatang pohon yang berdiri kokoh di luasnya padang rumput. Ketika pertama kali melihat gambar di atas, aku senang sekali. Fikiran yang terlintas dalam benakku berbeda dengan mayoritas teman-temanku. Aku melihatnya sangat indah, sangat kokoh, sangat tegar, sangat teduh,,, dan pasti akan nyaman bila duduk di bawah rindangnya.


Aku tak tahu tepatnya kapan aku mulai menyukai pohon. Kala melihat sebuah pohon, aku memproyeksikan pada kehidupanku sendiri. Sebatang pohon dalam luasnya kehidupan. Seperti diriku sendiri di tengah alam semesta. Berjalan seorang diri dalam menapaki jalan hidup. Walau kita tak akan pernah berjalan sendiri. Selalu aka n ada yang menemani, walau tak sampai akhir perjalanan. Entah mereka lawan atau kawan.


Sebatang pohon di luasnya padang rumput menghijau adalah utopiaku. Negeri khayalanku. Ketika letihnya kaki menjejak tanah, ketika peluh keluar menguras daya tubuh, ketika otak pun letih untuk berfikir, siluet sebatang pohon akan sangat menggembirakan. Merasakan hembusan oksigen yang telah disaring oleh rimbunnya daun, merasakan kerindangannya untuk menghalau sengatan sang surya, dan menikmati nyanyian angin di antara ranting. Sungguh damai.


Aku ingin seperti sebatang pohon itu. Sebatang pohon yang kokoh menjulang tinggi dan menghujam tanah. Iya, sebatang pohon di tengah samudera rumput. Seperti gambar di atas. Sebatang pohon yang akan gembira bila dapat memberikan apa yang dia miliki untuk sekitarnya, sebatang pohon yang tak peduli akan dirinya yang sendiri dan terpisah dari yang lain, sebatang pohon yang tetap berdiri walau tanpa teman di sekitarnya, sebatang pohon yang tidak mudah tumbang hanya karena hempasan angin, sebatang pohon yang tidak lantas layu terkena siraman hujan membadai, sebatang pohon yang menyediakan rindangnya untuk para musafir, sebatang pohon liar yang tak henti-hentinya terus tumbuh dengan kekuatannya sendiri, sebatang pohon yang tetap tegar menghadapi kerasnya hidup. Sebatang pohon. Sebatang pohon yang akan memberikan buahnya kepada siapa saja yang menginginkannya. Sebatang pohon yang terus menyaring udara agar kita, manusia, dapat merasakan jernihnya udara. Sebatang pohon yang merelakan dahan dan rantingnya sebagai sarang burung. Sebatang pohon yang ikhlas menerima ketetapan Tuhan-nya. Sebatang pohon yang mengerti esensi cinta sesungguhnya. Selalu memberi. Tanpa mengharap imbalan.


Alangkah indahnya bila kita, manusia, seperti layaknya pohon yang selalu menolong sekitar kita. Tanpa mengharap imbalan. Alangkah indahnya bila kita, manusia, seperti layaknya pohon yang selalu bertahan pada apa yang kita yakini, dan tidak mudah goyah karena hal lain. Alangkah indahnya bila kita, manusia, seperti layaknya pohon, tetap tegar dalam menapaki jalan kehidupan yang penuh dengan ujian.


Dan alangkah indahnya bila kita, saling menyayangi dan mengasihi sesama manusia, dan sesama makhluk ciptaan-Nya yang lain. Dan kita akan hidup dalam keteduhan seperti bila kita berteduh di bawah naungan daun-daun rimbun itu...


@breeze

8 comments:

  1. masih ada kah pohon seindah itu???
    hmmm

    ReplyDelete
  2. @ ms gndig: ptnyaannya...
    Mau spt pohon itu?

    ReplyDelete
  3. bangunlah dari mimpimu

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. @ ms ael: yup.. aku tidur dalam mimpiku...

    ReplyDelete
  6. jika ak sbuah pohon.
    mgkin tampak indah dari kejauhan,
    jika mendekat akan kau lihat daun" jatuh berserakan,banyak dahan rapuh,dan akarku tak kokoh lagi,
    dan akan tumbang kala angin berhembus kencang,,
    melukai orang yang bersandar padaku,,
    nice tree...^_^

    ReplyDelete
  7. mau minta ijin make gambar poonnya, boleh?
    sumber ditulis ko.

    ReplyDelete

ingin berceloteh juga? ;)