Bagaimana jadinya bila tempat yang kita anggap sebagai rumah menjadi tempat yang asing???
Mencari mata untuk mendapatkan senyum pun dirasa sulit..
Ataukah saya yang telah lama pergi menjauh?
Heii…
Pilihanlah yang menentukan sikap dan sebenarnya diri kita..
Butuh keberanian besar untuk menampakkan sisi buruk dalam diri kita… tokoh antagonis bila dapat dibilang…
Ketika semua sisi baik kita telah luruh di hadapan orang lain… apa yang kita miliki untuk tetap dapat tampil di muka umum?
Harga diri? Tebal muka?
Tidak! Hanya usaha untuk menunjukkan bahwa kita baik-baik saja. Sebuah topeng yang mungkin telah retak.
Semua pilihan memiliki konsekuensi…
Ketika seseorang mempertaruhkan nama baik yang dimilikinya… untuk menjadi sosok ‘antagonis’… pasti ada alasan di balik semua itu…
Lingkungan akan menilai buruk dirinya.. tapi apakah kita faham akan kondisinya sebenarnya? Mungkin sakit yang akan dirasakannya ketika menjadi ‘baik’ jauh lebih besar daripada sakit yang dirasakannya ketika menjadi ‘buruk di mata orang’…
Yah… mungkin butuh sebuah pengorbanan besar untuk menjadi ‘baik’… dan pula… sebuah keikhlasan…
Dia hanya mencoba untuk memberi tahu… bahwa dia sayang kalian… tidak pernah benar-benar meninggalkan kalian.. bahkan mengacuhkan kalian..
Dia hanya tidak sanggup memilih: menjadi baik dan menghancurkan dirinya
Dan tenang saja… rasa bersalah telah menghukumnya…
*one of letto'S...
jadi teringat seorang teman
ReplyDelete