“tetapi mawarku, walaupun cuma setangkai, jauh lebih berarti daripada kalian semua, karena dialah yang kusirami. Karena dialah yang kututup dengan kubah kaca. Karena dialah yang kulindungi dengan tabir. Karena dialah yang ulat-ulatnya kubunuh (kecuali dua atau tiga yang kami biarkan hidup agar menjadi kupu-kupu. Karena dialah yang kudengarkan, waktu dia mengeluh, atau menyombongkan diri atau ketika dia cuma membisu. Karena dia mawarku.”
“kau hanya bisa melihat jelas dengan hatimu. Hal yang penting tak terlihat oleh mata. Waktu yang telah kau habiskan untuk mawarmulah yang membuat mawarmu begitu penting. Kau bertanggung jawab atas mawarmu.”
*Le Petit Prince oleh Antoine de Saint Exupery
Waktu yang telah kau habiskan untuk mawarmulah yang membuat mawarmu begitu penting.
Menurut gw, ini kalimat dalem banget. Intinya si, waktu yang telah kita lewati yang membuat semuanya begitu bernilai, berharga…
Dan mesin waktu yang bisa ngebawa kita ke masa itu:
Memori.dan perekam jejak.
carilah angin yang menyejukkan, pohon tempat bersandar, dan hijau yang meneduhkan :)
26.1.09
kepada hati itu...
kerasnya hatimu
aku tak mampu
aku tak mau
meminta
betapa diriku
terus mencoba
tapi merasa
ku tak berdaya
sepanjang waktumu
tak kau biarkan
tak kau lepaskan
keinginanmu
mencoba bertahan
dari hatiku
keinginanku
memilikinya
kepada hati itu
aku terlena
di mana kau berada
aku terbawa
kepada hati itu
ku terus mencoba
di mana kau berada
engkau milik-Nya
harumnya nafasmu
sangat sejuk
sangat pantas
di jiwamu
begitu terasa
lapar dahaga
kasih dan cinta
yang engkau punya
song by: noe-cornel letto
album: lethologica
* * * *
about someone...
who is he?
i never got through his disguise.... his eyes telling me 'white' lies...
just say my name... so i can know the truth...
i can face it...
i saw u smiling at me...
is it real or just my fantasy...?
i see u everywhere...
so tell me, do you see me?
or... maybe it's just me?
im never there in ur heart...
aku tak mampu
aku tak mau
meminta
betapa diriku
terus mencoba
tapi merasa
ku tak berdaya
sepanjang waktumu
tak kau biarkan
tak kau lepaskan
keinginanmu
mencoba bertahan
dari hatiku
keinginanku
memilikinya
kepada hati itu
aku terlena
di mana kau berada
aku terbawa
kepada hati itu
ku terus mencoba
di mana kau berada
engkau milik-Nya
harumnya nafasmu
sangat sejuk
sangat pantas
di jiwamu
begitu terasa
lapar dahaga
kasih dan cinta
yang engkau punya
song by: noe-cornel letto
album: lethologica
* * * *
about someone...
who is he?
i never got through his disguise.... his eyes telling me 'white' lies...
just say my name... so i can know the truth...
i can face it...
i saw u smiling at me...
is it real or just my fantasy...?
i see u everywhere...
so tell me, do you see me?
or... maybe it's just me?
im never there in ur heart...
Labels:
bahasa nada,
breeze semesta,
i name him: ombak,
lirih,
my dark_knight,
pLettonic
24.1.09
tak perlu!
tak perlu menampakkan 'sesuatu' yang sebenarnya tak ada...
hanya akan membuat orang lain sakit...
dan tak perlu melukai sesuatu yang tak bisa kau hancurkan...
hanya akan membuatmu sakit...
-nule, 2007-
hanya akan membuat orang lain sakit...
dan tak perlu melukai sesuatu yang tak bisa kau hancurkan...
hanya akan membuatmu sakit...
-nule, 2007-
ku terlalu mengingatnya....
Ku terlalu mengingatnya dalam sebuah bayang kokohnya batu karang
Hingga ku terlupa karang pun dapat hilang seiring waktu yang mengalir
Menjadi bongkahan batu yang lemah...
Ku terlalu mengingatnya dalam sebuah imagi tegarnya rumput liar
Hingga ku terlupa rumput pun dengan mudah terinjak
Tanpa mampu melawan...
Ku terlalu mengingatnya dalam sebuah sosok kuatnya besi
Hingga ku terlupa besi pun dengan mudahnya dapat berkarat
Membuat hilangnya kekuatan yang ia miliki...
Ku terlalu mengingatnya dalam sebuah wujud dinginnya es
Hingga ku terlupa bahwa es pun dapat mencair..
Bersamaan dengan kurangnya cinta dingin yang dapat menjaganya...
Aku terlalu banyak lupa akan semua kebutuhannya...
Oleh karena
Aku terlalu banyak mengingat segala kekuatan yang dimilikinya...
Tanpa menyadari kekurangan dalam penjagaannya, sesosok tubuh yang berharga...
Maafkan aku...
Maaf.
Teruntuk dia… yang telah memberiku banyak cinta setulusnya cinta…
Menjadi bongkahan batu yang lemah...
Ku terlalu mengingatnya dalam sebuah imagi tegarnya rumput liar
Hingga ku terlupa rumput pun dengan mudah terinjak
Tanpa mampu melawan...
Ku terlalu mengingatnya dalam sebuah sosok kuatnya besi
Hingga ku terlupa besi pun dengan mudahnya dapat berkarat
Membuat hilangnya kekuatan yang ia miliki...
Ku terlalu mengingatnya dalam sebuah wujud dinginnya es
Hingga ku terlupa bahwa es pun dapat mencair..
Bersamaan dengan kurangnya cinta dingin yang dapat menjaganya...
Aku terlalu banyak lupa akan semua kebutuhannya...
Oleh karena
Aku terlalu banyak mengingat segala kekuatan yang dimilikinya...
Tanpa menyadari kekurangan dalam penjagaannya, sesosok tubuh yang berharga...
Maafkan aku...
Maaf.
Teruntuk dia… yang telah memberiku banyak cinta setulusnya cinta…
20.1.09
breeze. it lives.
It whispers through the night; nearly silent.
Through the trees; transparent.
You peer through the night; movement.
Do you hear it?
It whispers.
Do you hear it?
It whistles.
Do you hear it?
It roars.
Do you see it?
In my robe.
Do you see it?
Over the water.
You look, you listen.
You see it, you hear it.
The breeze.
It lives.
[LETHOLOGICA]*
[A word for when a word loses meaning. There is a word that explains the effect of saying a word repeatedly until it loses its meaning. What is that word? I know I’ve heard it, but can never remember it]
By Letto
*Lethologica: is a psychological disorder that inhibits an individual’s ability to articulate his or her thoughts temporarily forgetting key words, phrases or names in conversation.
By Letto
*Lethologica: is a psychological disorder that inhibits an individual’s ability to articulate his or her thoughts temporarily forgetting key words, phrases or names in conversation.
18.1.09
kitalah bintang...
Setiap diri kita adalah bintang
Hanya saja kita tak menyadarinya
Kita selalu menatap kerlip-kerlip itu
Pernahkah terfikirkan oleh kita?
Bila mereka juga sedang menatap bintang?
Ya, menatap kita.
(nule, 2007)
Hanya saja kita tak menyadarinya
Kita selalu menatap kerlip-kerlip itu
Pernahkah terfikirkan oleh kita?
Bila mereka juga sedang menatap bintang?
Ya, menatap kita.
(nule, 2007)
No matter how small we are or what color we might be,
Like little star, we all can produce the same amount of light.
Spread light with our thoughts, words, and actions.
It's a dark world.
and we are here to create light...
We are stars in making!!!
Like little star, we all can produce the same amount of light.
Spread light with our thoughts, words, and actions.
It's a dark world.
and we are here to create light...
We are stars in making!!!
17.1.09
bahagia...
merasa 'hidup'...
"Memangnya kenapa ada orang yang ingin merasa sakit atau takut?" Josh menyuarakan pikiran yang mengganggu benaknya, tertarik sekaligus muak dengan gagasan itu. Entah bagaimana, hal ini sepertinya salah.
"Supaya mereka bisa merasa hidup," kata Scatty.
-Michael Scott (The Alchemyst-The Secrets of The Immortal Nicholas Flammel)
"Supaya mereka bisa merasa hidup," kata Scatty.
-Michael Scott (The Alchemyst-The Secrets of The Immortal Nicholas Flammel)
16.1.09
kata Plato
"Setiap orang yang berakal sehat akan ingat bahwa kekaguman indera penglihatan ada dua jenis, dan terjadi ketika muncul cahaya ataupun ketika memasuki cahaya itu sendiri. Maka benar jika dikatakan bahwa mata akal serupa dengan mata kepala. Dan barang siapa mengingat hal itu ketika menyaksikan orang ynag penglihatannya kabur dan lemah, tidak akan serta-merta tertawa. Sebelumnya ia akan bertanya apakah jiwa lelaki itu berasal dari kehidupan yang lebih terang sehingga tidak dapat melihat dengan baik karena tak terbiasa dengan kegelapan, atau ia baru saja kembali dari kegelapan lalu memasuki hari yang cerah sehingga menjadi pening karena limpahan cahaya. Lalu ia akan menganggap lelaki itu bahagia dalam kondisi tersebut, kemudian ia akan mengasihani yang lainnya. Atau jika ia bermaksud menertawakan jiwa yang berasal dari kegelapan menuju ke cahaya itu, akan ada alasan lain. Bukan hanya tawa yang menyambut lelaki yang kembali dari atas cahaya kemudian memasuki sarang yang gelap."
Plato, The Republic
Subscribe to:
Posts (Atom)