30.11.16

dear you

kalau aku tidak benar-benar menyukaimu,
mengapa senyum ini merekah dengan sendirinya saat melihatmu?

~

kalau aku tidak benar-benar mengasihimu,
mengapa hati ini gundah saat tak mendengar kabar darimu?

~

kalau aku tidak benar-benar menyayangimu?
mengapa dada ini terasa sesak saat merindumu?

~

jika kau tidak merasakan perasaanku untukmu,
lantas ke mana perginya perasaan itu?


24.11.16

the true you

Selamat Datang di Toko Serba Ada!


"ada yang bisa saya bantu?"

"sebentar ya, saya ingin melihat-lihat dulu..."

"silakan,,, apakah ada barang tertentu yang ingin dicari?"

"cermin yang besar, yang bisa menampakkan keseluruhan tubuh"

"baiklah,,, mari saya tunjukkan..."

.......



"apakah cermin tersebut sudah ada yang beli?"

"cermin yang mana ya?"

"itu yang ditutup kain..."

"oh... hmm..."

"apakah dijual?"

"tidak dijual seperti yang lain, tapi namun...."

"namun kenapa?"

"dari awal toko ini berdiri, tidak ada yang mau cermin tersebut..."

".... boleh saya lihat? saya tertarik dengan namanya..."

"Anda ingin melihatnya? akan saya beritahu dulu satu hal, kegunaan cermin itu seperti arti namanya. cermin itu akan menunjukkan diri anda yang sesungguhnya. dia akan menampakkan wujud asli anda sesuai dengan hati anda. jadi misalnya seseorang yang cantik namun hatinya tidak secantik wajahnya, pantulan cermin itu akan menunjukkan dirinya yang sesungguhnya, cantik atau tidaknya hatinya. jadi ketika anda ingin berkaca di depan cermin tersebut, anda harus siap dengan konsekuensi yang akan anda lihat langsung. bagaimana? apakah anda tetap tertarik?"

"........... berapa harganya?"

"akan kuberikan secara cuma-cuma apabila anda menginginkannya"

"apakah ada cermin lainnya yang memiliki fungsi yang sama dengannya?"

"tidak ada, cermin ini satu-satunya yang kutahu yang bisa seperti itu"

"lantas, mengapa cuma-cuma?"

"karena aku pun tidak membeli cermin tersebut. setelah toko ini dibuka, tiba-tiba keesokan harinya, cermin tersebut ada di depan pintu toko. telah tertutup kain, dengan catatan yang menyebutkan nama cermin dan kegunaan cermin tersebut."

"apakah sudah ada yang pernah menggunakannya?"

"apakah anda mau menggunakannya?"

"....."

"begitulah, kita penasaran, namun takut dengan apa yang akan kita lihat."

"....."

"jadi,, bagaimana? mau membawa cermin ini pulang ke rumahmu?

9.11.16

drop of blessing

jika :


huruf adalah daun,

kata adalah ranting,

frasa adalah cabang,

kalimat adalah pohon,



berapa pohon yang akan hidup darinya yang sedang berdo'a untukmu?

berapa hutan yang akan tercipta darinya yang selalu melantunkannya untukmu?


maka berbahagialah mereka yang berada dalam naungan pohon-pohon tersebut,

maka bergembiralah mereka yang selalu diberi kesejukan dan keteduhan darinya.


rindang. teduh. sejuk
.





apalagi yang kau minta?


8.11.16

soliloquy

......




kau lihat jendela itu?

cobalah berdiri di depannya, bawa temanmu untuk berdiri di sisi lainnya.

apa yang kau lihat?

apakah kau melihat wujud temanmu?

tidak?

baiklah, mari kita telaah mengapa kau tidak bisa melihatnya.

apakah kaca jendela yang menghadapmu itu bersih?

yakin?

coba kau bersihkan lagi,

dengan cairan yang akan kusiapkan sebentar lagi.

sudah?

bagaimana?

apakah kau sudah bisa melihatnya?

sudah semakin lumayan? namun belum jelas?

hmm....

coba bersihkan berulangkali,

minimal 5 kali dalam 1 hari,

jangan sampai lupa.

5 kali dalam 1 hari.

lebih dari 5 kali?

tentu boleh, namun jangan kurang ya.

karena itu sudah aturan mainnya.

tidak percaya?

lihat saja aturan pakai pada botolnya.

baiklah, aku mau pamit dulu

aku akan datang beberapa hari ke depan

sampai jumpa di kemudian hari.


salam.

3.11.16

hold me, river

kau sungguh menyayangiku?


iya


tidak, kau tidak menyayangiku,
kau menyukaiku yang sedang berbahagia,
kau menyukaiku saat aku sedang tertawa,
kau menyukaiku karena harapanmu terhadapku,
kau membayangkan kebahagiaan bila bersamaku
kau menginginkan hubungan yang penuh canda tawa denganku.
tapi kau salah...
aku tidaklah penuh dengan sukacita,
lebih banyak tangisku daripada tawaku
lebih banyak amarahku daripada baikku
lebih banyak redupku dibanding terangku


...


mengapa kau hanya diam?


sudah?


apanya?


sudah mengecilkan dirimu sendiri?
sudah menganggapku sedemikian hina?


hei, aku tidak menghinamu...


memang tidak secara langsung, 
tapi dengan berkata seperti itu kau meremehkan kasih sayangku, 
dengan pernyataan-pernyataan itu kau menganggap palsu perasaanku,
apa aku salah dalam berharap hubungan yang membahagiakan? 
apa aku salah bila menginginkan hubungan yang damai?
aku suka tawamu, aku suka tangismu, 
aku suka cahayamu, aku suka bayanganmu,
sampai kapan kau akan begini?


....


kapan kau akan menyadari bahwa dirimu pantas untuk disayangi?
kapan kau akan menyadari bahwa kau amat sangat memesona
sampai kapan kau tak mau melihat bahwa aku menyayangimu?
sampai kapan kau tak mau mengakui bahwa kau juga mengasihiku?
karena aku merasakan sayangmu dalam amarahmu
karena aku merasakan kasihmu dalam tangisanmu
karena aku merasakah perasaanmu yang sesungguhnya saat kau tak memaksakan dirimu untuk selalu berbinar...


......